Senin, 05 Maret 2012

miswa / misoa goreng

Kemarin pastor Steve telpon suami tentang kedatangan tamu-tamu Teen Chalenge nya Vermont, sambil pesan untuk bawa sesuatu sharing dishes gitu, eh sore harinya ibu Coleen juga nelpon hal sama . So meskipun suami ngga menganjurkan aku untuk memasak sesuatu rasanya ngga enak juga kalau kalau hari Minggu pagi pergi ke gereja kita tanpa membawa apa-apa.

Jadi deh malamnya dibantu Yaya kita nglembur bikin sesuatu, Aku putuskan masak rice noodle goreng alias misoa goreng. Waaaaks ribetnya ngga seperti yang aku kira , dari siapin adonan, motong ayam jadi potongan kecil2, wortel, onion dst... yang ribet juga waktu membentuk bulat lonjong-lonjong, Yaya mengeluh tapi kelihatannya suka2 aja. 

Sebetulnya suami meragukan apa orang-orang bisa menikmati makanan asia ini khususnya dari Indonesia ini ? Aku sih pe-de aja kalau ga habis ya tinggal bawa pulang lagi apa susahnya . Yaya usul di " potong-potong jadi 2 aja bu ". Bener juga usulnya jadi ga kegedean dan ga banyak pertanyaan apa ini , apa itu, isinya apa soalnya kelihatan dalamnya. Akhirnya aku potong2 sebagian, sebagian lagi aku biarkan utuh untuk jaga2 kalau ga habis.

Tahukah pembacaku, misoa gorengnya habis tifdak bersisa masih banyak yang penasaran belum mencoba :( .. gimana lagi lain kali aku buat lebih banyak hehhehehe...... berarti selera orang Vermont sini sama seperti orang kita :D  who knows ?  sayang ngga ada cabe rawit atau sambal botolan.....


 cara membuat :

5 gulung misoa (favoritku cap Liong Hong, dus merah gambar Naga dan
burung hong yang cantik)
2 siung bawang putih geprek
50 gr ayam giling (bisa di tambah sedikit udang di cincang)
1 lembar daun bawang iris halus
1 buah wortel kecil, potong 1X1X1 mm, di blansir sebentar
2 butir telur kocok lepas
1/4 sdt merica
1/2 sdt kecap asin
garam (sedikit saja, karena biasanya misoa sudah rada asin)
200 cc air/kaldu ayam

adonan pelapis
3 sdm tepung terigu
20 cc air
1 btr telur
1/4 sdt garam

tepung panir

cara:
tumis bawang putih sampai harum, masukkan daging giling (atau udang),
tumis sampai berubah warna, masukkan wortel, daun bawang, kecap asin
garam dan merica.
Tambahkan air/kaldu ayam, tunggu sampai mendidih, masukkan misoa







Masih tentang Misoa yang lain, kali ini Misoa/Mswa Goreng dari blognya " elkaje"

Penampilan, nyaris gak bisa dibedakan dari bihun goreng. Tapi soal rasa....jauuh lebih yummy miswa goreng. Miswa yang karakternya rapuh, gampang lembek, ternyata bisa dijadikan Miswa Goreng, dengan di goreng dulu dalam minyak banyak.

Ingredients:
3 gulung miswa (dari kemasan miswa dalam dus)
2 siung bawang putih geprek
2 lembar daun bawang iris 2 cm
2 bonggol sawi hijau, potong 4 cm
3 btr baso ikan, potong2
25 gr daging ayam, potong2
1 btr telur, kocok

kecap asin
kecap manis
garam
sedikit gula pengganti vetsin
150 ml kaldu ayam atau air

Directions:
- Miswa kering, langsung di goreng dalam minyak banyak sampai warnanya kuning keemasan, tiriskan.
- Tumis bawang putih sampai harum, masukkan daging ayam dan baso, daun bawang, sawi, tambahkan kecap asin, kecap manis, kaldu, garam dan gula. Hati2 pemakaian garam ya, karena miswa biasanya sudah gurih dan sedikit asin.
- Setelah mendidih, masukkan miswa, aduk2 sampai miswa lunak dan bumbu merata, sajikan segera.

Beda Miswa/ misua dengan Bihun

Misua (kadang ditulis juga sebagai miswa atau misua)

( foto miswa/ misua lagi dicariin sabar ya... )
Terbuat dari terigu, garam dan airDiameternya sangat kecil mirip dengan bihun
Berwarna putih gading pekat (matte)
Dalam kondisi mentah sangat mudah dipatahkan/rapuhJika sudah direbus/direndam air panas rasanya lembutSebaiknya jangan kena cairan panas terlalu lama karena mudah lodok atau medok (apa sih bahasa Indonesianya?)Biasa untuk campuran sup, misoa kuah, ataupun dibuat misoa  ini. Tapi klo kubayangkan, pasti hancur semua misoanya, jadi keping2 kecil


Kalau yang foto di bawah ini yang bihun :

seukuran 1 cm… 

Bihun (rice vermicelli)
<!--[if !supportLists]-->-<!--[endif]--><!--[if !supportLists]-->Terbuat dari tepung beras, garam dan air
-
<!--[endif]--><!--[if !supportLists]-->Diameternya sangat kecil
-
<!--[endif]--><!--[if !supportLists]-->Berwarna putih agak bening
-
<!--[endif]--><!--[if !supportLists]-->Dalam kondisi mentah tidak mudah rapuh, orang Jawa bilang ulet
-
<!--[endif]--><!--[if !supportLists]-->Jika sudah direbus/direndam air panas rasanya agak ulet
-
<!--[endif]-->Bisa dibuat untuk berbagai jenis masakan; digoreng, bihun kuah, campuran soto dan bakso, kue-kue, dll
Another reference:
Peppy pernah menulis tentang bermacam-macam mie secara berseri di reviews-nya: http://evimeinar.multiply.com/reviews/item/61

Tidak ada komentar:

Posting Komentar