Aku pernah nulis di
postingan yang lalu kalau sesekali akan kuselingi dengan konten
berbahasa Inggris, sesuai dengan saran seorang sahabatku Teti yang
tinggal di Jogja. Aku ambil cerita ini dari seri Chicken
Soup for the Soul seri
pertama. Aku pilih cerita ini “ a
Brother like that “ karena menurutku moral dari
cerita ini sangat bangus, yaitu tentang memberi dan menerima.
So karena aku ingin ‘
share’ alias berbagi cerita , dibagian selanjutnya aku akan coba
menterjemahkan kedalam bahasa Indonesia sesuai dengan kemampuanku
tentu saja. Untuk pembacaku yang setia harap maklum kalau ada
kekurangan dalam penterjemahan ini , ok. ?? Alasannya ini adalah
terjemahan pertamaku, alasan kedua penulis dalam taraf belajar ,
ketiga dan selanjutnya pokoknya maklum hahahaha….:D
A Brother Like That
A Brother
Like That
Kakak
Seperti Itu
Temanku yang bernama Paul
mendapat sebuah mobil dari kakaknya sebagai hadiah natal. Pada malam
Natal ketika Paul keluar dari kantornya, seorang anak pedagang
jalanan sedang mengagumi mobil barunya yang mengkilap. “Ini mobil
anda, Tuan?” dia bertanya.
Paul mengangguk. “Kakakku
memberikan sebagai hadiah Natal”. Pedagang jalanan tersebut
terkejut mendengarnya. “Maksudnya kakak tuan memberikan kepada anda
tanpa membayar apapun ?”Ohh, kalau bisa berharap…..” ujar si
pedagang dalam keraguan.
Tentu saja Paul tahu apa
yang sedang diharapkannya. Dia sedang berharap mempunyai kakak
seperti itu. Tetapi apa yang di ucapkan kemudian oleh anak laki-laki
pedagang itu sungguh berbeda dari yang Paul sangka-sangka.
“Aku berharap,” lanjut
anak pedagang itu, ”Kalau aku bisa menjadi kakak seperti itu”.
Paul memandang anak
pedagang tersebut sambil terkejut, kemudian tergerak hatinya berkata
:”Maukah kamu berkeliling naik mobilku”.
“Oh tentu saja tuan, aku
senang sekali”.
Setelah berkendara
sejenak, anak pedagang itu berpaling dan dengan mata bersinar
berkata: “Tuan, dapatkah kita melewati depan rumahku “.
Paul tersenyum kecil. Dia
pikir dia mengetahui apa yang diinginkan anak tersebut, yaitu
memamerkan pada tetangga-tetangganya kalau dia pulang kerumah dengan
mobil bagus. Tetapi sekali lagi Paul keliru.
“Dapatkah tuan berhenti
di depan tangga rumahku “. Pinta anak pedagang tersebut. Dia
berlari ketangga, tidak lama kemudian terdengar dia kembali dari
dalam rumah dengan perlahan-lahan. Terlihat anak tersebut menggendong
adik laki-lakinya yang cacat. Kemudian mendudukkannya di tangga
paling bawah, tampak berbicara pada adiknya sambil jarinya menunjuk
ke arah mobil Paul.
“Itu dia mobilnya…
seperti yang kubilang di dalam rumah tadi, kakaknya memberi hadiah
mobil pada tuan itu sebagai hadiah Natal, dan suatu hari nanti aku
juga akan memberikan padamu mobil seperti itu……. Supaya kamu bisa
melihat sendiri keindahan Natal melalui jendela mobil, seperti yang
aku coba ceritakan padamu “.
Paul turun dari mobilnya,
dan mengangkat anak kecil adik pedagang jalanan tersebut dan
mendudukkannya di jok depan. Kemudian dengan mata masih bersinar-sinar sang
kakak duduk disebelah adiknya.
Mereka bertiga memulai
perjalanan malam Natal yang penuh kenangan. Di malam Natal tersebut
Paul mendapat pelajaran tentang apa yang dimaksud Yesus pada waktu
berkata : “Ada banyak berkat sewaktu memberi…….. “.
<
sorry untuk yang udah baca cerita itu, maklum bukunya khan terbitan tahun 1993 ( Chicken Soup for the Soul )Jack canfield, Mark Victor Hansen :)
BalasHapus